enchance-me
PERAN PUBLISITAS DALAM AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS (Analisis Program Kampanye Wisata Sejarah Berbasis Fun Education Berdasarkan Formula PENCILS )
Thursday, March 23, 2017 | 12:07 AM | 0 comments
PERAN PUBLISITAS DALAM AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS
(Analisis Program Kampanye Wisata Sejarah Berbasis Fun Education Berdasarkan Formula PENCILS )
Dosen Pengampu : Rachmat Kriyantono, Ph.D




Oleh    :
Anita Putri Christina               155120201111074



PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
I. Pendahuluan

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan peran publisitas dalam program kampanye Public Relations. Penulis mengangkat kampanye public relations berupa wisata fun education berbasis sejarah di Candi Sumberawan Malang. Penulis menggunakan analisis dengan formula PENCILS yaitu publicity, event, news, community involvement, identity media, lobbying, dan social inverstment. Manfaat dari makalah ini adalah memberikan pemahaman mengenai peran publisitas dalam aktivitas kampanye Public Relations dalam menggunakan formula PENCILS.

II. Publisitas
Herbert M. Baus dalam Muslimin (2004) mendefinisikan publisitas sebagai pesan yang direncanakan, dieksekusi dan didistribusikan melalui media tertentu untuk memenuhi kepentingan publik tanpa membayar kepada media (dalam Kriyantono, 2012:41). Selama ini pengertian publisitas dan publikasi seakan melebur menjadi satu, padahal publisitas adalah publikasi yang menggunakan media massa. Maka, publisitas merupakan salah satu bagian dari publikasi (Kriyantono, 2012).
Prinsip publisitas adalah let somebody else tell your story”. Dengan demikian, publisitas tidak dilakukan oleh pihak yang bersangkutan namun melalui pihak lain atau media. Hal ini dikarena orang akan lebih mempercayai informasi yang tidak diperolehnya secara langsung
Publisitas sering kali disamakan dengan periklanan karena keduanya merupakan alat promosi yang menggunakan media massa. Namun publisitas dan periklanan memiliki beberapa perbedaan (Kriyantono, 2012):
Publisitas
1. Tidak Membayar
Tidak perlu membayar sewa kolom di surat kabar, slot waktu di radio atau televisi dan sewa ruang di media luar ruangan.
2. Tidak dapat dikontrol
Karena tidak melakukan pembayaran, maka pihak yang diliput oleh media tidak memiliki wewenang untuk menentukan bagaimana informasi tersebut dimuat di media
3. Soft-Selling
Soft-Sell adalah metode menjual secara tidak langsung (“soft-sell”, n.d.). Dalam publisitas, perusahaan menjual image-nya bukan jasa atau barangnya.
4. Kredibilitas Tinggi
Publisitas yang dikemas dalam bentuk berita memiliki kredibilitas tinggi dimata khalayak karena informasi tersebut adalah fakta, penulis bukan dari perusahaan, media adalah sumber informasi yang dapat dipercaya dan informasi tidak mengandung unsur menjual
5.  Dapat Menjelaskan “Cacat Produk”
Publisitas memungkinkan cerita yang lebih detail karena mengandung unsur 5W+1H, maka public relations dapat menggunakan publisitas untuk mengatasi isu “Cacat Produk”
Periklanan
1. Membayar
Perusahaan harus membayar sewa untuk kolom di surat kabar, slot waktu di radio atau televisi dan sewa ruang di media luar ruangan.
2. Memiliki kontrol tinggi
Karena perusahaan melakukan pembayaran maka media terikat kontrak dan harus memuat iklan sesuai dengan permintaan. Baik isi, ukuran, lokasi, jangkauan maupun frekuensi
3. Hard-selling
Hard-sell adalah metode penjualan secara agresif atau melalui iklan (“hard-sell”, n.d.). Dalam periklanan, perusahaan menjual secara langsung jasa maupun barangnya
4. Kredibilitas Rendah
Periklanan memiliki kredibilitas yang rendah dimata khalayak karena memiliki sifat menjual, tidak mendetail dalam menjelaskan jasa maupun produk dan pesannya disampaikan satu arah.
5. Tidak dapat menjelaskan “Cacat Produk”
Iklan tidak dapat digunakan untuk mengatasi isu “Cacat Produk” karena keterbatasan ruang maupun waktu. Namun iklan dengan jenis Advertorial dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Banyak Tim kreatif iklan saat ini yang mengemulasi prinsip dari publisitas kedalam periklanan, antara lain iklan advertorial di surat kabar, iklan testimoni di televisi dan iklan adlib di radio. Iklan advertorial adalah iklan disusun layaknya berita pada umunya dan diletakkan pada kolom tersendiri atau diakhiri dengan kata advertorial atau adv (Kriyantono, 2012).
Iklan yang menerapkan prisip publisitas dengan baik akan “mempersulit” khalayak untuk membedakan apakah itu iklan atau publisitas karena tidak terkesan menjual produk (Kriyantono, 2012). Namun iklan yang tidak menerapkan prinsip publisitas dengan baik akan dengan mudah di ketahui oleh khalayak dan akan mendapatkan kritik. Contohnya, iklan testimoni dari Klinik Tong Fang. Iklan tersebut bermaksud untuk menerapkan prinsip publisitas namun gagal dalam pengeksekusiannya. Khalayak dengan mudah mengetahui bahwa iklan tersebut adalah testimoni “palsu” dan menjadikannya bahan candaan di dunia maya.
Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif yang memengaruhi dan membangun serta memelihara hubungan baik dengan publik. Peran publikasi dalam public relations salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan metode soft-sellingnya. Dengan metode ini perusahaan memberikan media kesempatan untuk melakukan peliputan pada kegiatan yang sedang diadakan. Dengan adanya peliputan kegiatan imaka akan menimbulkan opini positif di publik. Anggapan tersebut akan menimbulkan citra baik dan mempengaruhi pandangan khalayak terhadap citra perusahaan.
Namun karena publisitas sifatnya tidak membayar maka perusahaan tidak dapat mengatur apa yang akan diberitakan dan publisitas negatif pun bisa menjadi berita. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perusahaan perlu membangun hubungan baik dengan media (media relations), membuat event special dengan mengajak public figure atau orang yang berpengaruh, serta melaporkan event dalam bentuk news letter, news release dan mengundang wartawan.

III. PENCILS
Strategi Public Relations dapat diringkas menjadi 7 poin P-E-N-C-I-L-S (Kriyantono, 2012:23)  sebagai berikut:
  1. Publikasi
Memperkenalkan perusahaan kepada publik. Misalnya membuat tulisan yang disebarkan ke media, newsletter artikel dan lainnya. Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan-kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik. Selain itu, Public Relations juga menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat.
  1. Event
Mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra. Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik. Event adalah kegiatan yang diadakan perusahaan untuk menarik perhatian masyarakat sekitar atau perusahaan sekedar mensponsori suatu kegiatan.
  1. News
Pekerjaan seorang Public Relations adalah menghasilkan produk-produk tulisan yang sifatnya menyebarkan infomasi kepada publik, seperti press release, newsletter, berita dan lain-lain. Karena itu, seorang Public Relations dituntut menguasai teknik menulis (Public Relations Writing).
  1. Community Involvement Activities
Public Relations mesti membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya. Tugas sehari-hari seorang Public Relations Officer (PRO) adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu, sertamenjaga hubungan baik (community relations dan humanity relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
  1. Identity Media
Merupakan pekerjaan Public Relations dalam membina hubungan dengan media (pers). Sangat penting untuk memperoleh publisitas media, Media adalah mitra kerja abadi Public Relations. Media butuh Public Relations sebagai sumber berita dan Public Relations butuh media sebagai sarana penyebar informasi serta pembentuk opini publik.
  1. Lobbying Activity
Public Relations sering melakukan upaya persuasi dan negoisasi dengan berbagai pihak. Keahlian ini tampak dibutuhkan misalnya, pada saat krisis manajemen untuk mencapai kata sepakat diantara pihak yang bertikai.
Pada dasarnya lobbying activity adalah usaha untuk membujuk pihak yang lain demi kepentingan perusahaan.
  1. Social Investment
Pekerjaan public relations untuk membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial. Kegiatan ini dibutuhkan perusahaan untuk memberitahu masyarakat bahwa perusahaan adalah perusahaan yang baik.
Ketujuh strategi tersebut adalah kunci pokok suatu perusahaan untuk meningkatkan nilai brandnya. Setiap elemen juga bekerja untuk melengkapi satu sama lain untuk mencapai tujuan utama Public Relations. Apabila suatu perusahaan memiliki publikasi yang baik maka namanya mudah dikenali oleh public dan akan diingat oleh publik. Dengan demikian ketujuh poin ini saling terikat satu sama lain dan bekerja sama untuk menghasilkan brand yang baik.

IV. Public Relations,Fungsi dan Tujuannya
Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006:5)  mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. Artinya, public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
John E. Marston (1979) mengatakan bahwa public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk memengaruhi publik yang signifikan (dalam Krityantono, 2012:4) Rachmat Kriyantono (2012) dalam buku Public Relation Writing juga mengatakan bahwa “public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk memengaruhi publik yang signifikan”.
Sebagai bentuk kegiatan komunikasi persuasif, public relations tentu memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Di bawah ini adalah pemaparan mengenai fungsi dan tujuan dari public relations:
A.    Fungsi public relations
Fungsi public relations  adalah fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public relations.  “Jadi, public relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik.” (Kriyantono, 2012:21)
Adapun fungsi public relations secara garis besar, yaitu:
a.       Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communication) 
Contoh: Seorang public relations mengadakan sebuah event atau program-program sosial yang melibatkan publik. Hal ini dapat membuat komunikasi tetap terjaga antara perusahaan dengan publiknya.
b.      Melayani kepentingan publik dengan baik (serve public’s interest)
Contoh: Penyebaran informasi yang dilakukan public relations melalui produk tulisan, misalnya berita sehingga kepentingan publik terhadap suatu informasi terpenuhi.
c.       Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good morals & manners).
Contoh: Seorang public relations mengadakan sharing anggota dalam perusahaan sehingga jika ada masalah bisa segera dideteksi dan dicari solusi. Hal tersebut akan mencegah timbulnya masalah yang lebih besar.
Sedangkan Cutlip & Center yang dikutip oleh Rachmat Kriyanto (2012) dalam buku Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat, menyebutkan fungsi public relations sebagai berikut:
a.       Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
Contoh: Seorang public relationsi memproduksi sebuah company profile sehingga perusahaannya bisa dikenal. Selain itu, dia juga mengadakan event yang dapat membentuk citra, serta melibatkan peran publik. Hal tersebut akan mempengaruhi pemikiran publik yang akan cenderung memberi citra positif terhadap perusahaan tersebut sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. “Misalnya stasiun televisi SCTV menggelar acara SCTV Award. Program televisi yang dinilai Ngetop akan mendapat penghargaan dari SCTV 
b.      Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada perusahaan.
Contoh: Seorang public relations memproduksi berita, press release, kotak saran, maupun produk informasi lainnya sehingga publik memahami tentang perusahaan. Selain itu, media tersebut bisa menjadi sarana untuk menjalin komunikasi timbal balik antara publik dengan perusahaan.
c.       Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan perusahaan untuk kepentingan umum.
Contoh: Diadakan sebuah event di bidang sosial oleh perusahaan sehingga publik dapat dilayani dengan baik. Selain itu, public relations menyediakan saluran komunikasi untuk mengetahui opini publik sehingga seorang public relations dapat memberikan saran kepada pimpinan perusahaan. 
d.      Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik, baik internal maupun eksternal
Contoh: Seorang public relations membina hubungan baik dengan pers.

B.     Tujuan public relations
Tujuan dari public relations merupakan acuan atau arahan tentang untuk apa kegiatan public relationsdilakukan. “Tujuan merupakan sesuatu yang mengarahkan kegiatan public relations, sehingga tidak melenceng atau salah sasaran.” (Kriyantono, 2012, h.6)
Berikut ini adalah beberapa tujuan public relations:
1.      Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dan publiknya.
“Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi (well-informed) antara perusahaan dan publiknya. Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi.” (Kriyantono, 2012, h.7)
Contoh: Seorang public relations membuat artikel dan company profile yang berisi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan dengan tujuan publik akan memahami identitas perusahaan tersebut.
2.      Membangun citra korporat (corporate image)
“Citra (image) merupakan gambaran yang ada dalam benak publik tentang perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau perilaku individu-individu dala perusahaan dan lainnya. Pada akhirnya persepsi akan memengaruhi sikap publik, apakah mendukung, netral atau memusuhi.” (Kriyantono, 2012, h.9-10)
Contoh: Seorang siswa SMA ketahuan membawa kunci jawaban ketika ujian nasional berlangsung. Meskipun sekolah dan guru-guru di sekolah tempat siswa tersebut belajar tidak mengetahui dan memprediksi kejadian tersebut, namun sekolah serta guru-guru di sekolah tersebut kemungkinan akan mendapat citra yang buruk dari masyarakat.
3.      Citra korporat melalui program CSR.
Corporate Social Responbility (CSR) adalah program public relations untuk melibatkan diri mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya.” (Kriyantono, 2012, h.16) “CSR (ada yang menyebut sebagai Community Development atau Filantropi/keikhlasan berbagi) adalah investasi sosial  perusahaan yang bersifat jangka panjang.” (Kriyantono, 2012, h.16)
Contoh: PT Pertamina memberikan beasiswa pendidikan, yaitu Sobat Bumi kepada para mahasiswa di beberapa universitas. Di samping memiliki tujuan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan, pemberian beasiswa tersebut secara tidak langsung akan memberikan citra positif pada PT Pertamina tersebut.
4.      Membentuk opini publik yang favourable.
“Sikap publik terhadap perusahaan bila diekspresikan disebut opini publik. Jadi, opini publik ini merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan. Ada tiga jenis opini, yaitu opini positif (mendukung atau favourable), negatif (menentang) dan netral.” (Kriyantono, 2012, h.19)
Contoh: “... melalui penyediaan saluran komunikasi interaktif secara terus-menerus dengan publik.” (Kriyantono, 2012, h.20) maksudnya, perusahaan melalui public relationsnya menyediakan sebuah media yang dapat menghubungkan antara perusahaan dengan publiknya. Hal itu dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui dan mengontrol opini publik.
5.      Membentuk goodwill dan kerja sama.
Goodwill dan kerja sama dapat terwujud karena ada inisiatif yang dilakukan berulang-ulang oleh public relations perusahaan untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya. Kemudian diikuti tindakan nyata perusahaan untuk komitmen mewujudkan kepentingan publik.” (Kriyantono, 2012:20-21)
Contoh: Kerja sama antara perusahaan dengan masyarakat, misalnya melalui adanya event jalan sehat. Hal tersebut menunjukkan adanya kepedulian dari perusahaan kepada masyarakat. Sedangkan, masyarakat akan lebih mendukung dan welcome terhadap perusahaan tersebut.
Kesimpulannya, public relations merupakan kegiatan yang memiliki fungsi dan tujuan, yaitu membentuk citra perusahaan menjadi baik di mata publiknya.

V. Program Kampanye Wisata Fun Education Berbasis Sejarah di Candi Sumberawan
Candi Sumberawan merupakan salah satu candi yang tergolong dalam cagar budaya yang terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kondisi saat ini, Candi Sumberawan baru tersentuh oleh pihak Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani) sejak Desember 2016 sehingga promosi yang dilakukan masih belum optimal dan belum menjadi brand equity.
Candi Sumberawan hingga saat ini digunakan sebagai objek wisata religi. Pada umumnya, masyarakat belum terlalu mengetahui keberadaaan Candi Sumberawan itu sendiri secara luas. Maka dari itu perlu adanya program yang berfungsi untuk memperkenalkan Candi Sumberawan tersebut. Oleh karena itu, kami menawarkan program kampanye fun education berbasis wisata budaya.  Strategi yang dapat digunakan untuk memperkenalkan Candi Sumberawan pada masyarakat luas antara lain dengan membangun berbagai fasilitas baru untuk menambah daya tarik tempat wisata ini. Fasilitas baru tersebut dapat berupa spot untuk pengunjung berfoto, juga membangun wisata edukasi pada Candi Sumberawan. Setelah dilakukan pembangunan fasilitas baru, publikasi secara masif melalui berbagai media (cetak atau elektronik) dapat dilaksanakan.
Adapun yang menjadi keuntungan apabila Candi Sumberawan itu mulai mendapat perhatian adalah, mulai bangkitnya kembali industri kreatif masyarakat Desa Toyomarto. Melihat fun education berbasis wisata budaya masih tergolong sangat jarang di Malang, program kampanye ini dapat menjadi pemantik untuk terciptanya fun education berbasis wisata budaya di seluruh Indonesia yang notabene memiliki banyak cagar budaya yang masih belum mampu menarik masyarakat untuk datang.
Berdasarkan tujuan program kampanye tema yang kami angkat adalah Mensosialisasikan dan Mengekspolrasi eksistensi wisata candi sumberawan serta mengembangkan sumber daya manusia disekitar candi sumberawan.
 Adapun Target Sasaran Kampanye sebagai berikut:
1.         Sasaran utama adalah masyarakat terutama kalangan remaja yang menggunakan media sosial secara aktif karena media sosial merupakan salah satu media yang efektif dalam memperkenalkan Candi Sumberawan sehingga program kampanye ini lebih cepat diterima masyakarat luas.
2.         Siswa, karena Candi Sumberawan ini dapat dijadikan objek karya wisata bagi sekolah – sekolah yang berada di Malang maupun di luar Malang.
3.         Keluarga, karena dapat dijadikan objek wisata keluarga di akhir pekan.

VI. Pembahasan
            Dalam melaksanakan program kampanye Fun Education berbasis wisata sejarah di Candi Sumberawan, akan diterapkan formula PENCILS. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Publikasi
Memperkenalkan perusahaan kepada publik. Melalui kampanye program, akan dibuat tulisan yang disebarkan ke media, newsletter artikel dalam rangka menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan-kegiatan. Untuk mengkampanyekan program ini, kami menggunakan sarana media.Media yang menjadi sasaran kami sebelum dan sesudah launching, yaitu:
Media massa - Jawa Pos, Radar Malang, Malang Post, Batu TV, ATV, UB TV, Malang TV, Sevenline, MFM Radio, Radio Tidar Sakti.
Computer Mediated Communication  - publikasi melalui media partner seperti EventMalang via Twitter dan Instagram, InfoMalangnet via Instagram, Kampus Malang via Twitter, Explore Malang via Instagram.
Media massif- Brosur, pamflet, baliho, newsletter, banner.
Pada media masa kami bekerjasama dengan cara press conference atau press release. Sedangkan pada Computer Mediated Communication bekerjasama dengan cara menyebarkan informasi melalui media online sebelum event terlaksana.
2. Event
Mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra. Dalam program kampanye, akan dibuat event launcing penambahan fasilitas dan spot-spot foto. Selain itu, akan diadakan lomba mengenai brand wisata candi.
3. News
Dalam program kampanye, akan dihasilkan tulisan berupa press release, newsletter, berita mengenai sejarah wisata candi Sumberawan dan bagaimana program kami dapat membuat masyarakat untuk lebih senang berwisata ke candi dengan konsep fun education.
4. Community Involvement Activities
Dalam hal ini, kami berusaha mengenal serta menjaga hubungan baik (community relations dan humanity relations) dengan masyarakat sekitar. Kami juga ingin memberdayakan masyarakat di sekitar candi yang memiliki industri kecil yaitu industri sandal spons di sekitar Candi Sumberawan agar lebih ter-expose dan penjualannya meningkat melalui promosi di sosial media.
5. Identity Media
Membina hubungan dengan media diperlukan untuk memperoleh publisitas media. Dalam hal ini, kami bekerja sama dengan berbagai media untuk menjadi partner kami dalam meliput acara launching dan program kampanye kami. Selain itu, media juga dapat mengangkat eksistensi Candi Sumberawan agar semakin banyak dikunjungi wisatawan.
6. Lobbying Activity
Upaya persuasi dan negoisasi dengan berbagai pihak kami lakukan. Diantaranya bernegosiasi dengan pihak Perhutani dan juga bernegosiasi dengan berbagai perusahaan untuk memberikan sponsor dan meyakinkan perusahaan menjadikan program ini sebagai CSR (Corporate Social Responsibility).
7. Social Investment
Kami membuat program kampanye yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial. Kegiatan ini dilakukan untuk memberitahu masyarakat bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya memiliki kepedulian terhadap wisata sejarah yang ada di Malang. Hal ini juga mampu meningkatkan citra Universitas Brawijaya sebagai mahasiswa yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Dalam mewujudkan publisitas yang positif, program kampanye kami menerapkan strategi atau formula PENCILS. Dengan demikian ketujuh poin tersebut saling berkaitan dan bekerja sama untuk menghasilkan brand yang baik di mata public.

DAFTAR PUSTAKA

Kriyantono, R. (2012). Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana
Marston, John E. (1979). Modern Public Relations. New York: McGrawHill.



Older Post | Newer Post

Entries About Stuff Linkies


Hello there earthlings! You have stepped onto Enchance-me. My name is Anita Christina. I'm the writer of this blog! Do follow, thanks.
Twitter




Leave a Footprint here and no harsh words please:) Thank you.


>>!Notes!<<



Header by: Amirah
Template edit by: Faiz
Background by: Fazeera
Basecode by: Lettha
Cursor by: Anita Christina